Ringkasan Khotbah
Validasi adalah pengesahan atau pengujian kebenaran atas sesuatu. Validasi dapat dilakukan pada berbagai hal, seperti data, dokumen, sistem, dan produk. Dalam psikologi, haus validasi adalah kondisi ketika seseorang selalu menginginkan atau membutuhkan pengakuan dari orang lain. Pengakuan ini nantinya bertujuan untuk menentukan apakah dirinya berharga atau tidak. Ini adalah sebuah kesalahan yang nampak remeh tetapi ternyata sangat berbahaya!
Dalam keseharian, ada orang-orang tertentu yang mencari validasi/ pengakuan bahwa dirinya berharga dari orang lain. Baik itu dari keluarga, teman, rekan kerja, atau orang lain yang bahkan tidak dikenal. Mereka ingin ada orang yang menyenangi apa yang mereka lakukan, atau menerima siapa diri kita. Sekilas, hal ini dianggap wajar karena manusia punya kebutuhan untuk diterima! Tetapi perlu diingat bahwa mencari validasi dari pihak yang salah adalah tindakan yang sangat merusak diri sendiri dan orang lain! Contoh: Adam dan Hawa tertipu untuk mencari validasi dari ular (Kejadian 3:4-6). Sebuah pengakuan bahwa mereka akan menjadi "seperti Allah" jika mempercayai buah perkataan ular itu. Padahal tanpa pengakuan dari ular itu, mereka jelas-jelas sudah diciptakan Tuhan segambar dengan Allah! Manusia bahkan diciptakan untuk memerintah bersama dengan Allah di bumi ini (Kejadian 1:27-28). Tipuan semacam ini rupanya cukup ampuh untuk menjatuhkan banyak orang. Jika manusia pertama, yaitu Adam jatuh dalam hal ini, maka raja pertama kerajaan Israel ternyata juga jatuh karena godaan yang sama. Saul ditolak menjadi raja karena berkali-kali mengabaikan perintah Tuhan, berkali-kali bertindak melawan perintah Tuhan. Meskipun diberi kesempatan mengakui kesalahan dan bertobat, rupanya Saul membuang kesempatan itu. Ia terus berusaha mencari pembenaran akan kesalahannya. Ketika terpojok baru ia mau mengakui kesalahannya dan terbongkarlah akar dari sikap dan tindakan buruknya, yaitu haus validasi dari rakyatnya! Ia meletakkan harga dirinya di atas pendapat rakyat, bukan pendapat Tuhan!
Nilai kebenaran dari Firman Tuhan hari ini:
1. Haus validasi dari manusia menyebabkan perbudakan. Di media sosial ada orang-orang yang membutuhkan "like" dan "share" dari orang lain. Untuk kepentingan bisnis atau ekonomi hal ini memang diperlukan. Tetapi ini menjadi masalah besar ketika orang menggunakannya untuk menentukan harga dirinya. Mencari pengakuan dari manusia menyebabkan hidup dalam ketakutan dan kecemasan. Validasi/pengakuan dari manusia berubah-ubah tergantung keinginan dan kepentingan. Mustahil menyenangkan hati semua orang. Haus validasi sebenarnya sama saja dengan memberi kuasa pada orang lain untuk menentukan nilai dan siapa diri kita. Ini bentuk perbudakan yang tidak disadari oleh banyak orang. Hal ini bisa terjadi pada semua orang, meskipun biasanya terjadi pada orang-orang yang kekurangan kasih sayang. Oleh sebab itu jangan biarkan orang-orang yang Anda kasihi kekurangan kasih sayang. Mengapa orang mengejar kasih palsu yang kotor meskipun mereka tahu itu salah? (Matius 22:36-40). Tiap orang memerlukan kasih dalam bentuk masing-masing. Ada yang bentuknya menyenangkan seperti pujian, sentuhan fisik, pemberian, waktu yang berkualitas, pelayanan. Jangan lupa ada yang berbentuk kurang disukai orang pada umumnya seperti nasihat, ajaran, larangan, teguran, hardikan dan bahkan hajaran. Namun perlu diingat bentuk kasih jenis ini perlu dilakukan dengan sangat hati-hati (Amsal 13:24). Objek kasih: Pasangan, orang tua, anak, saudara-saudari, teman, atasan, bawahan, dll. (Kolose 3:18-23). Halangannya: Tidak terbiasa, risih, bukan budaya ketimuran, dll. Kalahkan halangan ini dengan membiasakan diri melakukan hal yang membangun.
2. Validasi dari Tuhan menyebabkan ketenangan dan kedamaian jiwa. Kasih Tuhan tidak bersyarat. Kasih Tuhan itu asli dan murni. Kasih Tuhan itu bukan didasari oleh kepentingan (Roma 5:8). Karya Kristus di kayu salib adalah cara-Nya berkata bahwa Ia sangat mengasihi kita (Yohanes 3:16). Kita berharga di mata Tuhan. Itulah sebabnya Ia datang ke dunia, menebus dan mendewasakan kita. Bahkan melibatkan kita dalam pekerjaan besar untuk menyelamatkan banyak orang. Raja Daud adalah pribadi yang sadar bahwa Ia dikasihi, diampuni, dipulihkan, didewasakan dan dilibatkan dalam karya penyelamatan manusia meskipun ia pernah melakukan berbagai hal yang buruk di masa lalunya (2 Samuel 7:18-19).
Jangan haus validasi dari manusia. Tuhan mengasihi dan mencarimu. Buka hati untuk Tuhan memulihkan. Undang Roh Kudus berkarya dalan hatimu. Amin. Tuhan memberkati!
FOLLOW US ON