Ringkasan Khotbah
Miryam danHarun adalah kakak-kakak Musa.Mereka berdua mengatai Musa karena Musa menikahi seorang perempuan Kush.Ada 2 tafsiran tentang siapa perempuan Kush itu:1. Perempuan Kush itu dipandang sebagai istri kedua Musa, karena di sini Kush diartikan sebagai tanah Kush di Afrika tengah/Ethiopia. Zipora berasal dari Midian, yaitu Kusyan. Pendapat ini tidak didukung dengan adanya data nama anak-anak hasil pernikahan tersebut.2. Perempuan Kush itu adalah Zipora (istri Musa, anak Yitro/Rehuel yang adalah Imam di Midian). Kush di sini maksudnya daerah Kusyan di Tanah Midian. Atau Memang Yitro dan Zipora bermigrasi dari Afrika tengah ke daerah Kusyan di tanah Midian. Orang-orang di tanah Midian konon juga berkulit gelap.Tetapi siapa perempuan Kush itu atau apakah Musa bersalah atau tidak bersalah tidaklah perlu diperdebatkan.Seandainya Musa memang bersalah tetap saja tidak membenarkan tindakan Miryam dan Harun untuk mengatai Musa. Musa tetap berhak diperlakukan dengan hormat. Bukankah Miryam dan Harun juga tidak lepas dari kesalahan/dosa?Bukankah urusan pribadi harus dibedakan dari urusan kenegaraan?Apakah mereka merasa lebih senior secara usia dari Musa? Memang Musa adalah adik mereka berdua. Tetapi bagaimana jika Musa menjadi pemimpin mereka?Hati-hati dengan familiarity. Ketika terbiasa bergaul dengan orang dan melihat segala kelemahan masa lalu orang tersebut, kita dapat saja memperlakukan orang tersebut tidak dengan kualitas respek yang seharusnya.
Fokuslah pada keadaan hati Miryam dan Harun, inilah yang menjadi akar permasalahannya.Keadaan hati mereka sedang dipenuhi “spirit” yang tidak kudus.Ketika hati mereka dipenuhi rasa iri hati kepada kekuasaan Musa, maka mereka mencari-cari kesalahan Musa.Kata “spirit” ini bisa bermakna bermacam-macam:Roh/nyawa, semangat, keadaan hati/mood yang juga bisa menunjukkan kualitas karakter seseorang/sekelompok orang.Miryam serta (kemudian) Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush yang diambilnya, sebab memang ia telah mengambil seorang perempuan Kush(Bilangan 12:1-2). Dari kalimat yang mereka ucapkan kita bisa melihat ada “spirit” yang tidak kudus dalam hati Miryam yang akhirnya juga mengotori hati Harun.“Spirit” macam apa yang sedang menguasai hati Miryam danHarun?Iri hati, menganggap diri mereka sejajar dengan Musa. Sebenarnya mereka sedang “meninggikan diri” dan “merendahkan Musa”.Nama Miryam ditulis di depan nama Harun menurut budaya Ibrani bermaksud menunjukkan kepada kita bahwa Miryamlah yang memulai/memprovokasi peristiwa tersebut.Tuhan memanggil Miryam, Harun dan Musa untuk mendengar titah Tuhan(Bilangan 12:4-5).Miryam dan Harun ditegor oleh Tuhan dengan tegas(Bilangan 12:6-10). Baik Miryam dan Harun sama-sama dihukum: Miryam dihukum dengan teguran keras danpenyakit kusta.Harun dihukum dengan teguran keras.Harun menyadari kesalahannya, lalu ia bertobat. Kita bisa melihat bahwa sebenarnya Harun sedang meminta maaf dengan tulus kepada Musa. Tetapi apakah Alkitab mencatat Miryam meminta maaf? Kita dapat mengerti bahwa Miryam mendapat hukuman lebih berat daripada Harun karena setidaknya dua hal: 1. Ia adalah provokator dari masalah itu.2. Ia tidak menyesali kesalahannya dan meminta maaf dengan tulus.Memang meminta maaf dengan tulus itu tidak mudah.Jadi hukuman itu diperlukan agar Miryam dapat merenungkan kesalahannya dan akhirnya bertobat dengan sungguh-sungguh. Ingat bahwa tujuan dari hukuman yang diberikan Tuhan adalah pertobatan dan pemulihan(Bilangan 12:11-12).Harun menyesali perbuatan dan sikap hatinya yang salah, ia bertobat dan memintakan ampun untuk Miryam agar Miryam kembali dipulihkan oleh Tuhan.Dapatkah Anda melihat bahwa Musa memiliki “spirit” yang sangat lemah lembut? Ia tidak mendendam pada kakak perempuan nya meskipun Miryam tidak meminta maaf. Musa bahkan memohonkan ampun kepada Tuhan agar Miryam disembuhkan oleh Tuhan.Musa memaafkan dengan lapang dada, memberkati dengan doa-doanya. Musa memaafkan dengan tuntas.
Dari peristiwa tersebut, apa hikmah yang dapat kita pelajari?
1. Jaga hati dengan segala kewaspadaan.Hati dapat tercemari dengan berbagai macam hal. Kita harus menjaganya dengan sungguh-sungguh agar hati kita tetap lembut, atau istilah lainnya kita memiliki “spirit” yang manis.Hati manusia dapat menghasilkan spirit yang salah karena sakit hati, kekecewaan, dendam, iri hati, keputusasaan, dll.Hati Miryam dalam kondisi ini.Spirittidak benar juga dapat masuk ke dalam hati karena kena ragi.Maksudnya pengaruh buruk dari orang lain.Saat kita bersalah, kita harus meminta maaf dengan tulus dan sepenuh hati. Meminta maaf bukan hanya karena kita bersalah, tetapi karena kita memiliki spirit memberi yang terbaik atau di atas standar.Meminta maaf meskipun dalam posisi benar dapat dilakukan karena kita membuat orang tidak nyaman.Saat tidak bisa memberi yang excellent atau di atas standar maka perlu meminta maaf.Apakah memaafkan perlu menunggu permintaan maaf terlebih dahulu? Jika memberi maaf perlu menunggu permintaan maaf dari orang lain itu berarti damai sejahtera kita tergantung dari tindakan orang lain.Musa memaafkan Miryam tanpa perlu mendengar permintaan maaf kakaknya itu. Pernah mendengar tentang 3 kata hebat: Tolong, maaf, terima kasih?Sangat sulit diucapkan dengan tulus oleh orang-orang yang belum selesai dengan dirinyasendiri(Amsal 4:23).
2. Menjaga hati dengan pertolongan Tuhan.Pada saat Miryam dan Harun mengatai Musa, bukankah mereka berpikir bahwa mereka benar? Tetapi Tuhan menolong mereka untuk menguji diri mereka.Kadang kita tidak menyadari bahwa hati kita sedang dikuasai spirit yang tidak benar. Kita perlu pertolongan Tuhan.Tuhan bisa berbicara langsung kepada kita, melalui kotbah, melalui hamba Tuhan, melalui teman, melalui keadaan, dll.Maukah Anda membuka hati untuk pertolongan Tuhan?Mazmur 26:2-3, Mazmur 139:23-24. Spiritapakah yang menguasai hati Anda saat ini?Tinggi hati? Ketakutan? Kekuatiran? Kecewa? Dendam? Menyalahkan keadaan dan situasi? Satir? Keputusasaan? Ketika hati dipenuhi spirit seperti itu maka Anda tidak dapat melihat jalan keluar dan berkat yang Tuhan berikan. Buka hati untuk Tuhan, dan ijinkan Tuhan menuntun Anda melewati aneka macam jalan kehidupan.
Amin. Tuhan memberkati!
FOLLOW US ON