Ada banyak orang berjalan/bepergian/punya rencana namun pada akhirnya tidak sampai pada tujuan. Bagaimana caranya agar kita bisa sampai pada tujuan? Tujuan kita adalah bertemu muka dengan muka dengan Yesus di surga. Kita hidup di bumi ada batas waktunya, namun bertemu dengan Tuhan di surga sifatnya kekal.

Saul adalah seorang raja yang dipilih oleh Tuhan, namun mengapa ia gagal di tengah jalan? Apakah orang lain mengagalkannya? Tidak ada seorangpun yang dapat mengagalkan rancangan Tuhan dalam hidup kita kecuali kita sendiri (2 Korintus 6:1).

Ada 2 hal yang harus kita pelajari agar kita bisa sampai pada tujuan:

1. Menaati/mematuhi Tuhan (ay.22). Menaati berarti tidak menunda dan melakukan seperti yang Tuhan firmankan. Contoh: Nuh, Abraham. Ketika Tuhan berfirman kepada kta, kita harus ingat bahwa yang berfirman adalah Tuhan yang tahu apa yang Dia perbuat. Saul tidak menaati Tuhan karena takut, ia tidak menghormati Tuhan karena ia lebih takut kepada manusia daripada kepada Tuhan. Menaati Tuhan lebih berharga daripada korban sembelihan.

2. Mendengar dengan memperhatikan suara Tuhan (ay. 22). Kalau kita salah mendengar maka apa yang kita lakuakn juga akan salah. Iman timbul dari mendengar akan firman Allah. Sudahkah kita belajar mendengarkan firman Allah setiap saat?

Kalau 2 hal di atas tidak ada pada kita, maka hal inilahyang akan ada pada kita:

1. Pemberontakan – melawan firman Tuhan(Yesaya 14:13-14). Pemberontakan itu berarti tidak menaati Allah dan mengubah tatanan.

2. Kebebalan/Keras Kepala – roh yang menolak mempercayai firman Tuhan. Biarlah kita mempunyaisikap hati yang benar untuk menaati Tuhan, dengan hati yang lembut dan kerendahan hati  untuk mau taat pada Tuhan.

Ketaatan membawa kita hidup dalam kemenangan. Apapun yang sedang kita alami, ketahuilah bahwa kita sedang menyembah Tuhan yang ajaib, Tuhan yang tidak pernah berubah! Kaih dan kuasa-Nya tersedia bagi kita. Amin. Tuhan memberkati!