Ringkasan Khotbah

18
Feb 2024
Ps. Guana Tanjung

Apa yang dibawa Yesus bukan hanya sesuatu yang lebih baik semata, tetapi sebuah paradigma baru: dari peraturan kepada sebuah hubungan. Kebenaran yang dulu dalam wujud peraturan, ternyata Sang Kebenaran itu ada dalam sosok seorang Anak yang lahir ke dunia yaitu Yesus. Yang hilang dalam kehidupan manusia karena dosa adalah kehidupan, bukan peraturan. Di dalam Yesus ada hidup. Ibadah yang sejati bukanlah belajar tentang Tuhan, tapi Ibadah yang sejati adalah mengenal dan mengalami Tuhan dalam hidup kita. Dikenal oleh Tuhan dan mengenal Tuhan! Saat Yesus naik ke Surga, Roh Kudus hadir di hidup kita untuk ada bersama-sama dengan kita di dunia. Dua pilar ibadah: Perjanjian dan Firman (Kel 19:5). Melalui Firman, kita memahami pikiran-Nya,tapi untuk mengalami kehadiran-Nya dan masuk hadirat-Nya kita harus masuk ke perjanjian (covenant). Perjanjian membuat jalan masuk bagi dua pribadi menjadi satu.

Saul dan Daud menerima urapan minyak yang sama, ditahbiskan oleh nabi yang sama, namun yang berbeda adalah wadah minyaknya. Saul diurapi dengan wadah buli-buli, Daud diurapi dengan wadah tabung tanduk yang artinya ada pengorbanan hewan disembelih. Maknanya: Melalui perjanjian (covenant), kita tidak hanya menerima pertolongan dan pengampunan Tuhan, tapi kita menerima pribadi Tuhan dan mengalami cinta Tuhan yang personal (Mazmur 50:5). Perjanjian (covenant) menjadikan kita mengikuti pribadi Yesus, bukan hanya mengikuti agama.

Apa perbedaan pengampunan/kebaikan dan perjanjian? Perjanjian: (Mazmur 95:10-11). Contoh perjanjian: warisan karena hubungan orang tua dan anak/suami isteri. Pengampunan/kebaikan: (Bilangan 154:20-21). Contoh pengampunan/kebaikan:ada orang kaya raya datang ke panti asuhan kasih sumbangan. Kita menjadi anak Allah karena kita diadopsi oleh Allah, itu bukan sekedar kebaikan namun karena kasih sayang Allah secara khusus pada kita, sehingga hubungan kita dengan Allah Bapa menjadi hubungan dalam perjanjian (covenant) sebagai anak dan Bapa. Tuhan selalu rindu menjadikan kita kepunyaan-Nya sehingga Ia mengirim Yesus untuk menebus dosa-dosa kita agar kita beroleh kehidupan dan hubungan kita dengan Bapa yang rusak oleh dosa menjadi dipulihkan kembali (Yohanes 3:16). Seperti bangsa Israel yang berputar-putar selama 40 tahun, orang-orang bisa memiliki agama dan melihat pertolongan serta perbuatan Tuhan yang luar biasa, mereka tetap anak Tuhan dan dicintai Tuhan, namun mereka tidak hidup dalam dimensi perjanjian, mereka tidak mengenal jalan Tuhan! Orang yang beriman adalah orang yang kenal jalan Tuhan dan berjalan bersama dengan-Nya.

Untuk menerima pengampunan: kita cukup percaya, tapi untuk masuk dalam perjanjian: kedua belah pihak harus bersedia menyerahkan tubuh dan darah (nyawa/hidup). Tidak semua anak Tuhan hidup dalam dimensi perjanjian, tidak semua anak Tuhan mau, karena untuk masuk dalam perjanjian ada bayar harganya. Saat hidup dalam dimensi perjanjian, kita menjadikan Tuhan sebagai satu-satunya pribadi yang kita sembah dan kita mengenal Dia dan punya hubungan yang intim dengan Dia.

Mari kita menjadi anak-anak Tuhan yang senantiasa mencari Tuhan dan mengenal Dia dengan sungguh-sungguh serta hidup dalam dimensi perjanjian dengan Dia. Amin. Tuhan memberkati!

24
Mar 2024
Bp. Natanael Sugiarto
17
Mar 2024
Ps. Dr. dr. Liem Pik Jiang, M. Th.
10
Mar 2024
Ps. Dr. dr. Liem Pik Jiang, M. Th.
3
Mar 2024
Pdt. Imanuela Sri R.