Ringkasan Khotbah
Orang yang tidak bersemangat/asal-asalan dalam pelayanan akan cuek ketika pelayanannya gagal, tetapi orang yang paling bersemangat dalam pelayanan adalah orang yang paling mudah depresi ketika mengalami kegagalan. Contoh: Hizkia tidak peduli dengan nasib generasi penerusnya (2 Raja-raja 20:19). Yunus justru mengharapkan kehancuran orang-orang yang dilayaninya (Yunus 4:10-11). Samuel larut dalam dukacita karena keputusan-keputusan yang dibuat anak rohaninya yang bernama Saul (1 Samuel 15:34-35, 1 Samuel 16:1). Bersemangat dalam melayani itu baik, tetapi kita perlu memiliki ekspektasi yang sehat.
Para nabi sejak dahulu bertugas untuk menyampaikan Firman Tuhan kepada umat Tuhan.Selanjutnya apakah umat Tuhan berubah atau tidak, itu adalah pilihan atau keputusan pribadi mereka sendiri, karena Tuhan tidak memaksa siapapun.Tuhan menghendaki umat-Nya membuat pilihan hidup/keputusan yang benar (Ulangan 30:19-20). Namun untuk dapat membuat pilihan yang benar perlu beberapa tahap: A. Menjaga hati murni/tenang. B. Identifikasi masalah. C. Mengumpulkan serta mempelajari informasi dan data yang relevan. D. Mempertimbangkan dampak/resiko. E. Membuat beberapa alternatif keputusan yang diambil. F. Menentukan pilihan terbaik danevaluasi. Kita mengerti bahwa orang memerlukan waktu untuk menjadi ahli dalam setiap tahapan tersebut.Semua orang perlu proses dan waktunya sendiri-sendiri dalam pendewasaannya.Kita tidak bisa memaksakan proses yang sama akan menghasilkan hal yang sama dalam diri semua orang, kita juga tidak bisa memaksakan waktu yang kita perlukan sama dengan waktu yang diperlukan orang lain.
Apa hikmah yang dapat kita petik dari renungan Firman Tuhan hari ini?
1. Saat melayani, lakukanlah di atas standar.Milikilah semangat untuk memberi yang terbaik kepada orang-orang yang kita layani. Jangan asal-asalan.Elia bekerja segiat-giatnya bagi Tuhan. Direncanakan dengan matang dan dilakukan dengan segenap hati.Contoh: Abraham (Kejadian 18:4-8). Tidak ada yang dapat dibanggakan karena melakukan sesuatu yang sesuai standar karena memang sudah seharusnya demikian.Dalam pekerjaan, rumah tangga, pelayanan, hubungan, dll usahakanlah untuk melayani di atas standar. Orang yang memiliki spirit memberi yang terbaik akan selalu berusaha untuk melayani di atas standar.
2. Saat menerima, syukuri apa yang kita dapatkan. Elia menjadi tertekan karena ia merasa gagal. Ia melihat bangsa itu tidak bertobat bahkan setelah melihat sendiri semua mujizat spektakuler yang dilakukan Tuhan melalui pelayanannya.Ia lupa bahwa tugasnya adalah menyampaikan Firman Tuhan. Soal Israel bertobat atau tidak itu ada di luar kendalinya.Ia memiliki ekspektasi yang bagus agar Israel bertobat, sayangnya ia lupa bahwa manusia tetaplah manusia yang memerlukan proses dan waktu masing-masing.Ia terpaku pada orang-orang yang tetap berkeras hati sehingga ia tidak bisa mengingat bahwa masih ada orang-orang yang bertobat karena pelayanannya (1 Raja-raja 18:38-39). Banyak orang mengharapkan pasangan, anak-anak, murid, dan orang-orang yang mereka kasihi berubah dengan cepat sesuai apa yang mereka inginkan tetapi lupa untuk menghargai setiap kemajuan kecil yang ditunjukkan sehingga akhirnya mereka menjadi frustrasi sendiri dan merasa gagal total.
3. Tetapi teruslah bersemangat membangun dengan ekspektasi yang sehat. Tuhan memberi dorongan semangat kepada Elia untuk melanjutkan pelayanannya dengan ekspektasi yang sehat. Tuhan memberitahu bahwa orang-orang yang tetap tidak bertobat akan dihukum melalui pelayanan Hazael, Yehu dan Elisa. Rencana Tuhan tidak akan berhenti karena orang-orang yang tidak mau berubah.Tuhanjugamemberitahu Elia bahwa ternyata ada 7000-an orang yang setia kepadaTuhan. Jika tidak bisa memperoleh sepuluh maka ingatlah bahwa mendapat satu atau dua tetap lebih baik daripada nol, dan jika tidak menyerah untuk terus membangun dengan ekspektasi yang sehat maka kemajuan akan terus terjadi.Kemajuan dan semangat kita untuk terus melayani tidak boleh pudar atau padam karena orang-orang yang tidak mau berubah. Kita tidak menyerah pada orang-orang yang belum mau/sulit berubah.Orang tua yang baik tidak akan menyerah ketika melihat anak-anaknya belum berubah, mereka akan terus mengupayakan kemajuan hidup anak-anaknya seberapapun kecepatan yang mereka miliki.Sebagai pemimpin jemaat, pandanglah orang-orang yang dipercayakan kepadamu sebagai anak-anak rohani yang perlu dibimbing dengan penuh kesabaran.Tetaplah mendoakan, mengasihi, melayani, membimbing, mengoreksi, dan membangun selama waktu masih ada. Jika Anda memandang mereka sebagai “orang lain” maka ceritanya bisa menjadi lain (2 Korintus 6:4).
Amin. Tuhan memberkati!
FOLLOW US ON