Ringkasan Khotbah
Alkitab mengatakan bahwa Tuhan akan datang menjelma dalam wujud manusia melalui seorang perawan untuk mati menebus dosa manusia. Yang Tidak Bersalah akan datang menebus dosa yang bersalah (Kejadian 3:15, 21). Semua ritual korban dalam Perjanjian Lama mengingatkan bangsa Israel akan dosa mereka dan karya penebusan Kristus. Tuhan Yesus berulangkali memberitahu murid-murid-Nya bahwa Ia akan ditangkap dan disalibkan, lalu bangkit pada hari ketiga mengalahkan maut dan naik ke surga (Markus 8:31-33). Petrus dan murid-murid lainnya belum memahami sepenuhnya maksud Tuhan Yesus, sehingga ia malah mengatakan pendapat yang konyol dan ditegur oleh Tuhan Yesus.Tuhan Yesus memberitahu para murid-Nya untuk ketiga kalinya:Lukas 18:31-34. Rupanya mereka tetap tidak mengerti apa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus bahwa Ia harus menebus dosa manusia, bahkan hingga Tuhan Yesus mati di kayu salib danbangkit pada hari ketiga.Akhirnya Tuhan Yesus benar-benar disalib (Lukas 24:1-12).
Seperti halnya 11 murid yang tersisa lamban memahami apa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus, demikian pula dengan murid Tuhan Yesus yang sedang berjalan ke Emaus, yaitu Kleopas dan temannya.Duaorang ini sedang membicarakan tentang penyaliban Kristus (Lukas 24:13-24). Duaorang itu seperti murid-murid lainnya belum memahami apa yang diajarkan Tuhan dengan sepenuhnya, meskipun mereka telah diajar berkali-kali.Mereka punya pola pikir sendiri bahwa Mesias akan membebaskan Israel dengan cara yang mereka pikirkan, mereka sangat berharap yang terjadi sesuai dengan yang mereka pikirkan.Namun yang terjadi jelas berbeda dengan perkiraan mereka, mereka melihat bahwa Juruselamat disalibkan dan mati karena keputusan para pemuka agama waktu itu.Yang terjadi tetaplah rencana Tuhan yang belum mereka mengerti.Perhatikan bahwa suasana hati mereka sedang muram, kecewa dan tidak memiliki harapan!Tetapi Tuhan dengan penuh kasih menemui mereka dan berjalan bersama dengan mereka.Dengan cara yang unik Ia mengajar mereka hingga mereka mengerti apa yang sedang diajarkan oleh Tuhan.Tuhan sabar menolong mereka agar mengerti apa yang direncanakan oleh Tuhan.Demikian pula Tuhan sabar mendewasakan kerohanian kita hingga kita mengerti maksud dan rencana Tuhan dalam hidup ini. Saat apa yang sedang terjadi tidak sesuai dengan yang kita harapkan atau pikirkan, suasana hati dapat saja menjadi muram, kecewa dan kehabisan kekuatan untuk berharap pada Tuhan.
Teladan yang dapat dipetik dari cara Tuhan membuat anak-anak-Nya mengerti maksud dan rencana-Nya:
1. Percakapan yang akrab. Tuhan datang menemui mereka berdua dan berjalan bersama dengan mereka. Dalam percakapan yang santai dan akrab itulah Tuhan menolong mereka memahami rencana-Nya. Percakapan akrab dengan Abraham:Kejadian 18:22-24. Percakapan dengan perempuan Samaria: Yohanes 4:25-27. Tuhan dapat berbicara langsung kepada anak-anak-Nya dengan cara sedemikian rupa sehingga mereka bisa merasakannya jauh dalam lubuk hati mereka yang terdalam. Melalui mimpi, penglihatan, dll.Allah dapat berbicara melalui kesan, kejadian dan pikiran. Allah menolong kita untuk membedakan yang benar dari yang salah melalui hati nurani kita.Allah kadang-kadang berbicara secara kedengaran kepada orang. Namun berhati-hati lah bahwa hal ini tidak terjadi sesering yang diakui oleh sebagian orang.Di dalam Alkitab, Allah berbicara dengan bersuara sebagai suatu pengecualian, bukan kebiasaan.Jika ada orang yang berkata bahwa Allah telah berbicara kepadanya, bandingkan dengan apa yang Alkitab katakan. Jika Allah berbicara saat ini, kata-katanya akan sesuai dengan yang apa yang telah dikatakan-Nya dalam Alkitab.Allah tidak berkontradiksi dengan firman-Nya sendiri (Yohanes 15:13-15). Maksud Tuhan juga dapat disampaikan melalui percakapan yang akrab dengan hamba-hamba Tuhan yang benar atau sesama orang percaya.Tuhan dapat memakai hamba-hambaNya atau sesama orang percaya dalam percakapan akrab untuk menolong anak-anak-Nya (1 Samuel 25:32-33).Percakapan akrab dengan anak-anak dan generasi yang berikutnya sangat penting untuk membangun kedewasaan mereka (Ulangan 6:7). Percakapan akrab dapat menjadi sebuah teladan yang baik tentang bagaimana seharusnya komunikasi yang sehat dilakukan. Antara orang tua dananak ataupun antara senior dan yunior.Jangan setiap kali berkomunikasi isi nya selalu marah, makian, dan menyalahkan (Amsal 18:19).
2. Pengajaran (2 Timotius 3:16-17). Alangkah baiknya jika pengajaran yang seimbang dan menyeluruh diajarkan(Ulangan 6:7).Ezra bertekad mengajar umat Tuhan agar sungguh-sungguh bertobat dan hidup dalam kebenaran sehingga mereka tidak kembali lagi melakukan kesalahan yang sama berulang-ulang (Ezra 7:10).Mengajar harus dengan sabar dan dengan bahasa yang mudah untuk dimengerti karena kemampuan pemahaman orang dan jenis serta tingkat pendidikan orang berbeda-beda, ini menghasilkan perbedaan pemilihan istilah/kata-kata yang digunakan.Demikian pula dengan kotbah yang disampaikan harus bisa disampaikan dengan sederhana.
3. Pengalaman. Pengalaman makan bersama dengan Tuhan Yesus sesampainya di Emaus membuat duamurid itu teringat pada pengalaman makan bersama dengan Tuhan Yesus sebelum Ia disalibkan. Tidak heran ketika mereka melihat Tuhan Yesus memecahkan roti dan bersyukur, mereka langsung mengenali Tuhan Yesus. Allah mengijinkan kejadian-kejadian dalam hidup kita untuk mengarahkan, mengubah, dan menolong kita bertumbuh secara rohani.Pengalaman itu penting untuk memiliki pemahaman penuh, targetnya bukan sekedar tahu tetapi mengerti.Pengalaman Abraham dan Ishak memahami kasih Tuhan: Kejadian 22:13-14. Ucapan syukur Daud karena diajar Tuhan melalui aneka macam pengalaman hidup: 2 Samuel 22:32-35, 1 Petrus 1:6-7. Di dalam berbagai video eksperimen sosial yang kita lihat selama beberapa bulan ini kita dapat melihat bahwa waktu kebersamaan dengan anak-anak sangatlah penting dan ternyata itu menghasilkan momen penting yang berkesan dan tidak terlupakan. Demikian pula waktu kebersamaan seorang pemimpin dengan timnya juga sangat penting.Tuhan sabar membimbing anak-anak-Nya melalui aneka macam pengalaman hidup agar kita memahami maksud dan rencana-Nya.
Amin. Tuhan memberkati!
FOLLOW US ON