Ringkasan Khotbah

26
Mar 2023
Kisah Para Rasul 8:9-13
Ps. Dr. dr. Liem Pik Jiang, M. Th.

Menurut KBBI,“keren” adalah: tampak gagah, tangkas, garang, perlente, berpakaian bagus, berdandan rapi, dsb.Intinya terlihat hebat di mata orang lain sehingga mereka banggadengan hal tersebut. Namun sebenarnya setiap orang punya definisi “keren” sendiri-sendiri tergantung nilai kebenaran yang mereka anut. Contoh: Keren adalah berprestasi atau meraih pencapaian tertentu dalam hidup.Kalau dalam kerohanian - gelar Pastor,Prophet, Apostle, dll. Banyak orang senang menggelari dirinya sendiri dengan gelar-gelar tersebut. Keren adalah terlihat ganteng/cantik seperti  Cha Eun Woo atau Lisa Blackpink. Bagaimana dengan Sylvester Stallone? Antibiotik Banderas? Keren adalah punya followersbanyak di medsos. Keren adalah berpenampilan, berbicara, bergaya hidup mengikuti idolanya. Keren adalah menggunakan barang-barang yang super mahal meskipun memaksakan diri. Keren adalah pakai cincin besar. Keren adalah berbadan atletik dan perut six pack. Keren adalah menjadi pusat perhatian orang lain, dll. Tetapi ada orang-orang yang mendefinisikan keren dalam cara yang dapat merugikan orang lain.Contoh: Merasa keren ketika melakukan klithih. Merasa keren ketika mampu menguasai atau bahkan menindas orang lain, dll.

Simon merasa dirinya keren ketika melakukan sihir dan menjadi pujaan serta pusat perhatian orang-orang Samaria. Namun ketika Filipus datang dan memberitakan Injil serta melakukan mukjizat Tuhan maka pusat perhatian masyarakat Samaria beralih kepada Filipus. Mereka memberi diri dibaptis dalam Nama Tuhan Yesus. Lalu yang terjadi berikutnya ia melihat sesuatu yang lebih hebat:Ia melihat 2 Rasul dari Yerusalem menumpangkan tangan pada orang-orang tersebut dan mereka menerima karunia Roh Kudus. Ia berpikir bahwa ini jauh lebih keren. Lalu ia menawarkan sejumlah uang agar ia juga dapat terlihat keren di depan masyarakat Samaria (Kisah Para Rasul 8:14-24). MENGGUNAKAN SESUATU YANG ROHANI UNTUK MAKSUD DUNIAWI ADALAH TINDAKAN YANG LEBIH BURUK DARIPADA KEJAHATAN PADA UMUMNYA! Maksud duniawi Simon adalah agar ia terlihat keren dan menjadi pujaan atau pusat perhatian orang lain.Melayani Tuhan dengan maksud seperti itu jelas jauh dari kata rohani meskipun terlihat sangat rohani.Ini adalah tipu muslihat iblis yang seringkali tidak disadari oleh banyak orang. Mari merenungkan hal ini. Jangan-jangan kita sedang menipu diri sendiri? Apakah kita sedang melakukan hal-hal rohani untuk memuaskan nafsu untuk terlihat rohani? Apa hikmah yang dapat kita petik dari kisah ini?

1. Keren itu berdampak positif bagi orang lain. Simon tergoda oleh keinginan untuk menikmati pujian dan menjadi pusat perhatian, semua itu untuk dirinya sendiri, sama sekali bukan berdasarkan ketulusan dan kemurnian untuk membangun hidup orang lain. Bukan hanya berguna bagi diri sendiri atau menikmati semuanya sendiri.Tuhan mempercayakan berbagai hal untuk kita kelola agar berdampak positif bagi banyak orang, bukan hanya untuk diri sendiri (Matius 5:13-16).

2. Keren itu terus bertahan dalam jalan kebenaran. Petrus memberi teladan bagaimana harus terus bertahan dalam jalan kebenaran meskipun digoda dengan uang. Bertahan dalam jalan kebenaran memang sulit.Bagaimana menjalani kehidupan yang berbeda dengan orang lain? Tidak mudah bukan menjalani kehidupan dengan nilai-nilai kebenaran yang berbeda. Banyak tantangannya!Bangsa Israel didesain untuk menjadi berbeda dengan bangsa lain, hidup dalam nilai kemuliaan, tetapi mereka memilih untuk menjadi sama dan bahkan akhirnya lebih buruk (1 Samuel 8:19-20). Manusia memiliki kebutuhan akan penerimaan tetapi ini akan menjadi masalah jika benar atau salah didasarkan dari penerimaan orang lain. Ada orang-orang yang meninggalkan prinsip iman yang benar demi penerimaan dari orang lain. Namun tidak dengan Yosua danKaleb (Bilangan 14:6-10).

3. Keren itu menginspirasi orang lain untuk hidup sesuai  kehendak Tuhan. Simon terinspirasi oleh ketegasan Petrus untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan meskipun berbeda dengan orang lain. Pertobatan Simon tukang sihir karena inspirasi dari Simon Petrus. Sudahkah hidup Anda menginspirasi orang lain untuk hidup benar di dalam jalan Tuhan? Seorang motivator adalah orang yang memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu. Motivasi ini bisa diberikan melalui seminar, kuliah atau bahkan secara pribadi. Sayangnya, ada segelintir motivator yang hidupnya bertolak belakang dengan perkataannya. Berbeda dengan “inspirator.” Inspirator adalah orang menginspirasi orang lain melalui teladan hidupnya. Inspirator adalah orang yang melalui tindakannya menyebabkan orang lain terinspirasi dan tergerak untuk melakukan hal yang sama. Reaksi Anda menghadapi tantangan, kesalahan, keadaan yang tidak ideal, nasihat, keberhasilan, dll dapat menginspirasi orang lain.Dalam posisi apapun tetap dapat menginspirasi orang lain untuk bertindak dengan benar. Semua ini tergantung keputusan! Menginspirasi artinya teladan hidup Anda diikuti oleh orang lain! Keren! Contoh: Rut: Menginspirasi untuk setia dalam keadaan sulit.Daud: Menginspirasi untuk mengatasi perasaan tertekan. Setiap kali ia tertekan ia mengatur ulang pikirannya. Ia juga menginspirasi pertobatan sejati seperti Zakheus. Rahab: Menginspirasi orang yang hidup dalam lumpur dosa untuk bertobat dan mengalami pemulihan yang luar biasa.Orang-orang biasa yang karena keputusannya telah menginspirasi banyak orang yang memiliki pergumulan serupa dengan mereka (Roma 12:2). Maukah Anda menginspirasi orang lain menjadi lebih baik?

Amin. Tuhan memberkati!

17
Sep 2023
Ps. Dr. dr. Liem Pik Jiang, M. Th.
10
Sep 2023
Bp. Natanael Sugiarto
3
Sep 2023
Ps. Dr. dr. Liem Pik Jiang, M. Th.